Pages

Jumat, 15 Juli 2011

Pemburu Dollar di Kotaku

Pekerjaan memang merupakan hal yang bisa dibilang penting bagi hidup kita. Karena dengan kita yang telah mapan dan memiliki sebuah pekerjaan membuat hidup kita menjadi ideal. Kita tidak tergantung lagi kepada orang tua atau keluarga. Lagi pula bila kita menginginkan sesuatu seperti pakaian, kendaran, bahkan rumah, kita dapat membeli dengan hasil keringat kita dan itu merupakan kepuasan sendiri. Biasanya orang tua sering bertanya kepada kita setelah kita lulus SMA kita mau kuliah atau langsung kerja. Itu karena orang tua kita tidak ingin kita menganggur dan ingin kita dapat hidup mandiri. Memang kita ini tanggungan orang tua, tetapi orang tua juga mempunyai batas kemampuan untuk menghidupi kita. Karena beliau tidak akan muda selamanya, pasti akan tua dan tidak sanggup lagi bekerja. Disinilah kita berkewajiban untuk menghidupi orang tua kita.

Kotaku Sangatta merupakan sebuah kota di Kabupaten Kutai Timur yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah terutama batu bara. Perusahaan asing pun banyak berdatangan karena ingin mengelolah batu bara tersebut. Karena pemerintah dan penduduk setempat tidak mampu mengelolahnya, maka perusahaan asing tersebut diizinkan untuk mengelolahnya. Masyarakat pun menyambut dengan gembira, karena mereka dapat bekerja di perusahan - perusahaan asing itu. Walau pun awalnya persahaan sangat sulit mencari orang yang mau bekerja di perusahaan tersebut, kerena upah karyawan pada saat itu masih tergolong sedikit.

Setelah bertahun-tahun lamanya akhirnya karyawan di perusahan - perusahan telah banyak. orang-orang dari luar Kota Sangatta, luar Pulau Kalimantan, bahkan di luar Indonesia berdatangan untuk mencari pekerjaan di kotaku ini. Kotaku pun sudah tidak seperti dulu lagi yang sangat sepi, tetapi sudah mulai ramai. Orang - orang pun berbondong - bondong untuk melamar jadi karyawan di perusahaan. Tidak memandang gender mau laki-laki maupun wanita diterima bekerja setelah lulus tes. Wanita yang biasanya sering kita lihat hanya di dapur, tetapi wanita-wanita yang bekerja di perusahaan itu membawa mobil truk yang sangat besar seperti yang dibawa para pria. Inilah yang membuatku heran, mobil yang sebesar rumah tingkat dua bahkan tingkat tiga tersebut dapat dikendarai oleh kaum wanita. Sudah pasti mereka seperti itu untuk mengumpulkan uang sebanyak - banyaknya dari hasil penjualan batu bara ke luar negri.

0 comment:

Posting Komentar